Untuk memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para ilmuwan tersebut mengukur gaya tarik-menarik antara kaki laba-laba dengan sebuah batang kecil, serta menggunakan cara yang lebih sering diterapkan dalam ilmu bahan. Penghitungan oleh para ilmuwan tersebut menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri. Setelah menafsirkan hasil ini, Martin menyimpulkan bahwa laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimeter). Gaya-gaya van der Waals bergantung hanya pada jarak antara dua benda dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang digunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah, dan seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang angkasa. (Rambut-rambut ini tidak hanya ditemukan pada laba-laba. Dari sebuah penelitian di tahun 2002 diketahui bahwa tokek juga menempel pada permukaan dengan menggunakan gaya-gaya van der Waals.) Untuk seekor laba-laba, berjalan pada permukaan langit-langit merupakan keahlian hebat yang mengagumkan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bagaimana keahlian bergantung pada 600.000 rambut halus ini dapat terjadi. Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya kehebatan desain mikro. Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang laba-laba, melainkan pada telapak kaki-kakinya. Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambut-rambut ini terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya membuat dan menumbuhkan rambut-rambut tersebut mengikuti perancangan desain ini. Sudah pasti mustahil bagi seekor laba-laba untuk membuat desain itu sendiri. Tidak ada laba-laba yang dapat berpikir untuk menerapkan gaya-gaya van der Waals dengan melakukan pengukuran gaya elektrostatik agar dapat berjalan pada permukaan langit-langit. Laba-laba tidak pula mampu membuat dan menumbuhkan rambut-rambut pada kakinya sendiri. Jelaslah bahwa semua ini telah secara khusus dirancang untuk tujuan tertentu. Bahkan, nama jurnal yang menerbitkan hasil penelitian tentang bidang ini merupakan sebuah petunjuk teramat penting tentang hal ini: Smart Materials and Structures [Bahan dan Struktur Cerdas], 19 April 2004. Para ilmuwan bertujuan memecahkan permasalahan yang ditemui di dunia industri melalui ilham yang bersumberkan dari desain di alam. Gagasan tentang "smart materials" [bahan cerdas] adalah sebuah bidang kajian yang dengannya para ilmuwan menggambarkan bahan-bahan yang mereka gunakan dalam upaya pengembangan produk dengan sesedikit mungkin kesulitan.[*] Cara yang dilakukan para ilmuwan ini dalam pengkajian secara terinci dan penggunaan kaki laba-laba dalam penelitian mereka merupakan petunjuk jelas bahwa terdapat perancangan cerdas pada kaki laba-laba. Dengan demikian, kemampuan sang laba-laba berjalan pada permukaan langit-langit juga muncul sebagai hasil karya sebuah penciptaan istimewa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Tuhan seluruh sekalian alam, Yang telah menciptakan sang laba-laba dan memberinya kemampuan berjalan pada permukaan langit-langit. Allah menyatakan dalam sebuah ayat Al Qur'an: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An Nuur, 24:45)
1- Fiona Proffitt, "Spiders' Sticky Feet," Sciencenow, 23 April 2004, online at: http://sciencenow.sciencemag.org/cgi/content/full/2004/423/3 |
Rabu, 22 Desember 2010
Rahasia Kemampuan Laba-Laba Merayap Pada Langit-Langit
KEKUATAN TERSEMBUNYI PETIR
Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika
Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?
Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.
![]() |
KEINDAHAN YANG TERLIHAT SELAMA SETENGAH DETIK Sebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja. Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengah kecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara. |
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.
Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur'an,
"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)
Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.
Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.
Sumber: info@harunyahya.com
KEKUATAN TERSEMBUNYI PETIR
Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika
Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?
Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.
![]() |
KEINDAHAN YANG TERLIHAT SELAMA SETENGAH DETIK Sebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja. Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengah kecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara. |
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.
Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur'an,
"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)
Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.
Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.
Sumber: info@harunyahya.com
Lidah Bunglon Lebih Cepat daripada Pesawat Jet Tempur
Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur. Para peneliti ini membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah. Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral. Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan. Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.” Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat menyolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri. Jelaslah bahwa bungkus-bungkus yang saling terhubung pada lidah bunglon ini tidak pernah dapat dijelaskan menurut evolusi. Dalam wacana itu, mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Bagaimanakah masing-masing bungkus ini berevolusi ke tempatnya yang benar? 2. Bagaimanakah lidah tumbuh sedemikian panjang? 3. Bagaimanakah otot pemercepat muncul? 4. Bagaimanakah bungkus-bungkus menyelaraskan gerak-geriknya sehingga membuat lidah mencapai panjang maksimumnya? 5. Bagaimanakah bungkus-bungkus menumbuhkan kemampuan untuk “memanjangkan diri bak tabung-tabung teleskop”? 6. Bagaimanakah binatang tersebut menyatukan semua bagian ini setelah “meluncurkan” lidah? 7. Jika lidah ini diperoleh sebagai sifat menguntungkan akibat proses evolusi, lalu mengapa sifat unggul ini tidak berkembang pada binatang-binatang lain dan mengapa binatang-binatang lain tidak memiliki cara berburu yang sama? 8. Bagaimanakah bunglon (atau binatang yang dianggap moyang peralihannya) dapat bertahan hidup ketika semua sistem yang rumit ini diduga pelan-pelan berevolusi? (2) Sudah pasti, bunglon tidak dapat memikirkan dan merancang sendiri rancangan yang demikian rumit itu. Penciptaan ini menyingkapkan keberadaan Allah, Sang Mahatahu dan Mahakuasa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahabijaksana, Yang menciptakan bunglon. 1. Menno Schilthuizen, "Slip of the Chameleon's Tongue," Science Now, 8 March 2004, http://sciencenow.sciencemag.org/cgi/content/full/2004/308/1 Sumber :
|
Lidah Bunglon Lebih Cepat daripada Pesawat Jet Tempur
Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur. Para peneliti ini membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah. Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral. Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan. Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.” Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat menyolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri. Jelaslah bahwa bungkus-bungkus yang saling terhubung pada lidah bunglon ini tidak pernah dapat dijelaskan menurut evolusi. Dalam wacana itu, mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Bagaimanakah masing-masing bungkus ini berevolusi ke tempatnya yang benar? 2. Bagaimanakah lidah tumbuh sedemikian panjang? 3. Bagaimanakah otot pemercepat muncul? 4. Bagaimanakah bungkus-bungkus menyelaraskan gerak-geriknya sehingga membuat lidah mencapai panjang maksimumnya? 5. Bagaimanakah bungkus-bungkus menumbuhkan kemampuan untuk “memanjangkan diri bak tabung-tabung teleskop”? 6. Bagaimanakah binatang tersebut menyatukan semua bagian ini setelah “meluncurkan” lidah? 7. Jika lidah ini diperoleh sebagai sifat menguntungkan akibat proses evolusi, lalu mengapa sifat unggul ini tidak berkembang pada binatang-binatang lain dan mengapa binatang-binatang lain tidak memiliki cara berburu yang sama? 8. Bagaimanakah bunglon (atau binatang yang dianggap moyang peralihannya) dapat bertahan hidup ketika semua sistem yang rumit ini diduga pelan-pelan berevolusi? (2) Sudah pasti, bunglon tidak dapat memikirkan dan merancang sendiri rancangan yang demikian rumit itu. Penciptaan ini menyingkapkan keberadaan Allah, Sang Mahatahu dan Mahakuasa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahabijaksana, Yang menciptakan bunglon. 1. Menno Schilthuizen, "Slip of the Chameleon's Tongue," Science Now, 8 March 2004, http://sciencenow.sciencemag.org/cgi/content/full/2004/308/1 Sumber : info@harunyahya.com
|
Kapasitor super akan gantikan baterai
Oleh Alex Pangestu | Rabu, 1 September 2010 | sains

Kapasitor, mirip baterai, menyimpan energi. Hanya saja, baterai menyimpan energi secara kimiawi. Energi kimia itu lalu diubah menjadi energi listrik. Perubahan energi listrik ke energi kimia (juga sebaliknya) butuh waktu. Makanya, tak heran kalau baterai ponsel atau laptop butuh waktu beberapa jam untuk diisi secara penuh. Kapasitor tak butuh konversi energi kimia ke energi listrik sehingga listrik dalam kapasitor dapat diisi jauh lebih cepat ketimbang baterai. Akan tetapi, kapasitor tidak dapat menyimpan energi listrik dalam waktu lama--listrik dalam kapasitor bisa habis dalam waktu beberapa detik.
Meski demikian, kapasitor super bisa menyimpan energi pada ion-ion yang terkumpul di permukaan karbon. Kapasitor super ini sudah banyak digunakan pada mainan, termasuk model pesawat terbang dan helikopter.
Pada kapasitor super baru yang sedang dikembangkan, energi listrik dihasilkan dari sebuah letupan yang kuat yang mengubah karbon menjadi lapisan berlian berukuran nano. Para peneliti kemudian mengubah berlian tersebut ke dalam ratusan lapisan graphene, setiap berlian berada di dalam berlian yang lain, seperti boneka dari Rusia. Ketika graphene itu diberi elektrolit, mereka bisa berisi listrik 200 Volts setiap detiknya.
"Kalau diupayakan, angka itu bisa lebih besar lagi," kata Vadym Mochalin, peneliti dari Drexel University. Artinya, ponsel, laptop, dan perangkat lain dapat diisi ulang dalam waktu yang instan. Listrik itu kemudian dioper ke baterai untuk disimpan.
Karena kinerjanya yang baik, para peneliti dari Drexel mengusulkan untuk mengomersialkan kapasitor super. Ketika sudah banyak digunakan, harga kapasitor super ini bisa lebih murah. Berlian nano murah tidak seperti berlian untuk perhiasan. "Dengan beberapa ratus dolar, satu pon berlian nano sudah bisa didapat," ujar Mochalin.
Dengan bahan-bahan pembuat yang harganya tidak mahal, kata ahli berlian nano Olga Shenderova, para peneliti bisa menghasilkan kapasitor super generasi baru yang bisa membuat ponsel bertahan selama beberapa minggu atau beberapa hari untuk laptop. Perangkat-perangkat juga bisa semakin enteng dan kecil karena ukuran kapastior ini lebih kecil ketimbang baterai Li-ion.
Foto: Watje11/sxc.hu
Ilmuwan berhasil simpan antimateri untuk dipelajari
Katalis ramah lingkungan pengubah gas rumah kaca jadi bensin
Masa depan biologi sel punca

humansfuture.org
Tikus berkicau hasil rekayasa genetika

Bas van de Wiel/stock.xchng
Shorinji Kempo
Sikap untuk pelatihan (Shorinji Kempo)
Secara harfiah "bersinar terang di mana Anda berdiri", ini berhubungan dengan persiapan sendiri untuk melatih. Merefleksikan diri mengekspos karakter seseorang untuk penilaian, membantu memfokuskan jalan perbaikan diri. Mempersiapkan diri untuk pelatihan dengan mengamati praktek sederhana (seperti melepas sepatu seseorang sebelum memasuki dojo) dan kesopanan (seperti gassho rei) terbuka Anda sampai mempelajari lebih lanjut
Gassho Rei - Menghormati orang lain
Samu(bersih bersih) - Jangan iri pekerjaan yang diperlukan
Jorok melakukan tidak membuat untuk pelatihan produktif. Ada berbagai akal sehat praktek di Shorinji Kempo untuk menunjukkan kesiapan kita untuk belajar: tepat waktu untuk sesi itu, affording terhadap sesama kenshi, mencoba memahami apa yang guru kita katakan kita, menjaga kita pelatihan seragam (Dogi) bersih, berdiri di kesshu (tangan menggenggam, kiri atas kanan, istirahat tepat di bawah ikat pinggang, dengan tumit bersama-sama dan kaki sedikit ternyata) bila tidak Kamae (sikap pertempuran), kesantunan, dll Motivasi berasal dari etika tradisional Jepang, namun ini bukan asing ke dunia modern - dojo menetapkan tempat pelatihan yang aman dan bermanfaat melalui sikap yang benar dari anggotanya. Mengamati formalitas ini membantu disiplin pikiran untuk lebih mudah menerima teknik fisik, pada saat yang sama kenikmatan tentu tidak dihalangi oleh kesopanan - pelatihan harus selalu menyenangkan.
Enam karakteristik Shorinji Kempo
Riki Ai Funi - Kekuatan dan Cinta Berdiri Bersama (Keharmonisan kekuatan dan Kasih sayang)Mahasiswa Shorinji Kempo belajar perlunya keseimbangan antara kekuatan fisik dan kasih sayang. Kekuatan tanpa cinta adalah kekerasan; kekuatan cinta tanpa hiasan belaka. Untuk membuat efek seseorang di dunia baik yang efektif dan bermakna, keduanya diperlukan.
Shushu Koju - Bertahan Diutamakan, Menyerang Menyesuaikan .
Shorinji Kempo bukanlah sebuah sistem untuk menyerang dan mengalahkan. Menggunakan pengetahuan Anda tentang seni bela diri untuk menyakiti, mengintimidasi atau menggertak salah secara moral dan hukum. Pertahanan memberikan keunggulan teknis atas penyerang Anda memungkinkan Anda untuk mengeksploitasi kelemahan mereka dan memberikan peluang serangan mereka. Selain itu ada alasan-alasan moral dan hukum mengapa Anda tidak harus menyerang seseorang pertama. Tujuannya harus selalu untuk mencegah konflik, tidak pernah menghasut, dan teknik fisik yang diperlukan sebagai pilihan terakhir untuk diplomasi dan akal sehat - tidak pernah menganggap bahwa pelatihan memungkinkan Anda ceroboh untuk naik ke provokasi pada keyakinan bahwa Anda akan berhasil dalam melawan.
Fusatsu Katsujin - Tidak Membunuh tetapi Membangkitkan. (Lindungi Orang Tanpa Cedera)
Shorinji Kempo tidak dirancang untuk menyebabkan cedera pada diri sendiri atau penyerang Anda. Teknik-teknik pertahanan diri dirancang untuk menyebabkan penyerang Anda akan kehilangan untuk melawan, tanpa merusak tulang atau jenis lain yang menyebabkan kerusakan, dan idealnya tanpa memar. Hal ini dicapai melalui dua proses dasar: pertama kita menyerang poin penting ini, jadi serangan kami tidak perlu menyampaikan menghancurkan kekuasaan; kedua Shorinji Kempo mengakui nilai dalam serangan cepat daripada serangan yang kuat. Shorinji Kempo dirancang untuk melindungi diri sendiri atau orang lain, bukan untuk menghakimi dan menghukum penyerang. Setelah Anda melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi diri, tindakan lebih lanjut terhadap penyerang Anda adalah sebagai salah karena serangan mereka pada Anda.
Goju Ittai- Teknik Keras dan Lembut adalah Kesatuan.
Shorinji Kempo teknik dapat diklasifikasikan sebagai goho (keras) atau Juho (lunak), masing-masing yang relevan tergantung pada sifat serangan. Belajar untuk menggabungkan mereka dalam sebuah sistem yang dinamis menciptakan sumber secara signifikan lebih efektif untuk pertahanan diri. Selain itu, studi lebih dekat menunjukkan bahwa terdapat elemen lunak dan keras dalam semua teknik (berpikir bagaimana ini berlaku untuk teknik yang Anda tahu).
Kumite Shutai- Berpasangan Diutamakan.
Paduan mengajarkan pelatihan teknik kontrol, yang benar dan kasih sayang. Teknik Tidak dapat dipelajari tanpa bantuan dari mitra, seperti jarak waktu, benar dan aplikasi tidak bisa dipelajari sendiri (perhatikan bahwa dalam kontras dasar-dasar, kihon, hanya bisa dipelajari secara individual). menghubungi Cahaya memastikan realisme saat mengajar kontrol dan menjaga keselamatan. Terlepas dari perbedaan dalam keterampilan dan pengalaman, mitra selalu dapat saling membantu dan belajar bersama-sama karena setiap orang berbeda dan menyajikan masalah-masalah baru yang dapat diubah menjadi kesempatan belajar.
Filsafat Kempo
Shorinji Kempo adalah non-kompetitif - kita melatih untuk mengembangkan satu sama lain, tidak mengalahkan satu sama lain. Teknik yang dirancang untuk merebut akan seorang penyerang untuk memerangi, tidak cedera atau kerusakan padanya. Shorinji Kempo lebih dari teknik fisik, namun; ia menjelaskan cara berpikir dan bertindak selaras dengan keadilan dan rasa hormat. Ini adalah tentang hidup setengah untuk diri sendiri, dan setengah bagi orang lain.
* Dokun (prinsip dasar)
* Enam karakteristik Shorinji Kempo
* Kunci sikap untuk pelatihan
* Cara belajar Shorinji Kempo
Dokun
Dokun adalah suatu bagian teks dibacakan di setiap sesi, pernyataan tentang prinsip-prinsip dan karakteristik dari pelatihan kami. Teks lengkap di bawah:
Seiku
1. Mengandalkan diri sendiri dan tidak pada orang lain. Tidak ada yang dapat diandalkan seperti Anda sendiri juga disiplin diri.
2. Dengan melakukan kejahatan Anda menajiskan diri sendiri. Dengan menghindari kejahatan Anda mencapai kemurnian.
Seigan
1. Dalam memperoleh seni ini kami berjanji untuk menghormati pendiri kami dan tidak mengkhianati tuan kita, untuk menghormati orang tua kita dan tidak sedikit kaum muda. Sebagai kawan, kami berjanji untuk saling membantu dan bekerja sama untuk pemenuhan ajaran-ajaran ini.
2. Kami berjanji untuk meninggalkan masa lalu kita samping dan mengabdikan diri untuk menguasai seni segamblang dan naif sebagai bayi.
3. Kami berjanji untuk tidak pernah melakukan seni kami untuk alasan egois, tetapi untuk kepentingan seluruh umat manusia.
Shinjo
1. Kita bersyukur bahwa kita diberkahi dengan jiwa kita dari Dharma dan tubuh kita dari orang tua kita. Kami bertekad untuk melakukan segala upaya untuk mengembalikan berkah mereka.
2. Kami mencintai negeri kami dan menentukan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat kita.
3. Kami mencintai keadilan, kemanusiaan hormat, amati sopan santun, menjaga perdamaian dan Penentuan benar dan berani.
4. Kami berusaha untuk menguasai seni dan disiplin tubuh dan jiwa. Kami mencintai kawan-kawan kita dan membantu satu sama lain. Kami bekerja sama dan berusaha untuk mendirikan sebuah dunia yang ideal.
Shorinji Kempo Technical Pages Pressure Point Diagrams
Arms - Pressure Points on the Inside and Outside
Legs - Pressure Points on the Front and Back
Head - Pressure Points on Head and Face
Torso - Pressure Points on the Trunk
Torso - Pressure Points on the Back
Bela Diri Shorinji Kempo Suatu Sistem Pembelajaran Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pada tahun 1928 seorang tentara Jepang bernama So Doshin dikirim ke Tiongkok dalam pasukan ekspedisi tentara Jepang ke Manchuria. Pemuda So Doshin tidak sepaham dengan tidakan Jepang menjajah Negara lain. Lalu ia melarikan dri dari pasukannya. Dalam pengembaraannya, ia bertemu dengan seorang pendeta budha yang membawanya ke Kuil Shiauw Liem Sie.
Setelah sekian lama berlatih, So Doshin diberi penghormatan tertinggi menjadi maha guru ke-21 dan diperbolehkan meninggalkan Kuil Shorinji untuk meneruskan ajaran Siu Lim Kun Pai Fu atau Shorinji Kempo dalam ejaan Jepangnya.
Pemuda So Dhosin memiliki impian membangun Jepang dari kehancuran akibat Perang Dunia II. Beliau meliatih murid-muridnya dengan disiplin yang keras. Namun di balik gemblengan fisik yang keras beliau menempatkan bela diri ini sebagai pengayom hati da jiwa dengan penuh rasa damai dan welas asih bagi para muridnya.
Kenapa Bela Diri Shorinji Kempo merupakan suatu sistem pembelajaran pengembangan sumber daya manusia?
Metode Latihan
Dalam berlatih Bela Diri Shornji Kempo ada 2 proses latihan yang dilakukan secara bersamaan, yaitu gerak fisik melakukan teknik-teknik bela diri Kempo dan olah fikir untuk memahami logika gerakan teknik bela dirinya. Teknik dalam Bela Diri Kempo merupakan gabungan teknik keras : pukulan, tendangan, tangkisan yang disebut Goho dan teknik lunak : kuncian, bantingan, lipatan yang disebut Juho. Kedua teknik di atas harus dilatih secara bersama-sama dan tidaka boleh secara terpisah.
Teknik Bela Dirinya
Teknik bela dirinya diciptakan oleh Pendeta Budha yang bernama Tatmo Cowsu. Tujuan Bela diri Kempo diciptakan pada masa itu adalah untuk melatih para biksu sehinggan mampu menyebarkan agama budha pada saat tu dengan tantangan yang dihadapi baik dari kondisi alam maupun manusianya. Di dalam falsafah Bela Diri Kempo tedapat ajaran : Fusatsu Katsuji, yakni dilarang membunuh tapi memperlakukan secara manusiawi. Teknik bela Diri Kempo mengutamakan bertahan dan menyerangnya disesuaikan. Bila musuh bias dikalahkan dengan teknik kuncian saja, maka tidak harus menggunakan teknik keras, pukulan atau tendangan.
Sistem Ujian Kenaikan Tingkat
Ada 2 hal yang diujikan dalam ujian kenaikan tingkat, yakni ujian teori dan ujian praktek. Ujian praktek adalah menguji ketrampilan fisik seorang kenshi (atlet Kempo). Sedangkan ujian teori untuk menguji pemahaman dan logika dari teknik Bela Diri Kempo serta memahami sejarah dan falsafah bela Diri Kempo. Sehingga seorang kenshi tidak semata-mata hanya menjadi seorang jagoan bela diri saja.
Latihan Kepemimpinan Organisasi
Seorang kenshi selain mahir/menguasai teknik Bela Diri Kempo juga harus memiliki ketrampilan manajerial. Mereka tidak boleh semata-mata mengikuti latihan hanya untuk menguasai teknik bela dirinya. Jadi, seorang kenshi juga dipersiapkan untuk menjadi pengurus dan asisten/pelatih dojo tanpa kecuali di mana hal ini secara tidak langsung memberikan pengalaman berorganisasi dan latihan kepemimpinan.
Tujuan Akhir
Pembelajaran dalam Bela Diri Kempo menyentuh beberapa aspek, yaitu Aspek Fisik, untuk kebugaran dan menjada kesehatan tubuh, Aspek Metal, untuk membangun karakter pribadi yang rendah hati dan berjiwa sportif, dan Aspek Kepemimpinan, di mana setiap kenshi sejak dini dididik dan dipersiapakan untuk mengembangkan kemampuan memimpin yang ada dalam dirinya.
Referensi Teknik (San Kyu - Dan Sho)
Technique | Family | Level |
Niou Ken (Nio Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Kongou Ken (Kongo Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Sangou Ken (Sango Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Tennou Ken (Tenno Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ukemi | 3rd (San) Kyu | |
Ukemi | 3rd (San) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Sangou Ken (Sango Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 3rd (San) Kyu | |
Tan En Houkei | 3rd (San) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Byakuren Ken | 2ed (Ni) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Sangou Ken (Sango Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Sangou Ken (Sango Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 2ed (Ni) Kyu | |
Byakuren Ken | 2ed (Ni) Kyu | |
Tan En Houkei | 2ed (Ni) Kyu | |
Tan En Houkei | 2ed (Ni) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Niou Ken (Nio Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 1st (Ie) Kyu | |
Rakan Ken | 1st (Ie) Kyu | |
Rakan Ken | 1st (Ie) Kyu | |
Rakan Ken | 1st (Ie) Kyu | |
Rakan Ken | 1st (Ie) Kyu | |
Rakan Ken | 1st (Ie) Kyu | |
Rakan Ken | 1st (Ie) Kyu | |
Rakan Ken | 1st (Ie) Kyu | |
Tan En Houkei | 1st (Ie) Kyu | |
Tan En Houkei | 1st (Ie) Kyu | |
Tan En Houkei | 1st (Ie) Kyu | |
Sangou Ken (Sango Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Tennou Ken (Tenno Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Tennou Ken (Tenno Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Tennou Ken (Tenno Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Kakuritsu Ken | 1st (Sho) Dan | |
Kakuritsu Ken | 1st (Sho) Dan | |
Kakuritsu Ken | 1st (Sho) Dan | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuou Ken (Ryuo Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Ryuuka Ken (Ryuka Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Mae tenbin gatame | Kongou Ken (Kongo Ken) | 1st (Sho) Dan |
Kongou Ken (Kongo Ken) | 1st (Sho) Dan | |
Tan En Houkei | 1st (Sho) Dan | |
Tan En Houkei | 1st (Sho) Dan | |
Tan En Houkei | 1st (Sho) Dan |
saya ambil dari : http://www.its.caltech.edu/~shorinji/techniques.htm
Shorinji kempo
- "KASIH SAYANG TANPA KEKUATAN ADALAH KELEMAHAN"
- "KEKUATAN TANPA KASIH SAYANG ADALAH KEZALIMAN"
- (DOKTRIN SHORINJI KEMPO)
Kempo dan Budhisme
Sekilas orang berkesimpulan bahwa bela diri Kempo berasal dari daratan China. Anggapan ini tidaklah semuanya benar. Kira-kira tahun 550 SM, pendeta Buddha yang ke-28, iaitu Dharma Taishi, pindah dari tempat tinggalnya di Baramon, India ke daratan China. Beliau menetap di sebuah kuil yang bernama Siau Liem Sie atau dikenali dengan nama Shorinji yang terletak di pripinsi Kwa - Nam. Dalam perjalanannya dan pengembaraannya Dharma Taishi menyebarkan ajaran agama Budha. Tidak sedikit tantangan, ancaman dan hinaan yang dialaminya, bahkan nyaris merenggut jiwanya. Dari pengalaman-pengalaman timbulah anggapan dalam dirinya bahwa seorang calon Bikshu sebaiknya juga melatih ketahanan jasmaninya, disamping membersihkan rohaninya untuk mencapai nirwana setelah bersemedi. Dalam ajaran agama Budha, dikatakan bahwa hidup itu berasal dari "kosong" atau "tiada". Namun oleh Dharma Taishi dilengkapinya, bahwa tiada gunanya menjadi "kosong" atau "tiada" atau "suci" jika tidak bisa membela sesama manusia yang ditimpa kemalangan. Selama di India, Dharma Taishi pernah belajar indo Kempo (silat India), karena banyaknya tantangan yang dihadapi dalam pengembaraannya di Cina maka ia mempelajari pula berbagai aliran silat China Kuno. Selama bertapa 9 tahun ia bertekad menyusun ilmu mempertahankan diri dan dimaksukkan sebagai syarat dan mata pelajaran bagi calon pendeta Budha. Sejak itu ilmu beladiri yang ditemukannya telah menjadi sebagian pendidikan keagamaan pada Zen Budhisme. Dharma tetap beranggapan bahwa semua pengikutnya haruslah berfisik kuat guna melanjutkan usaha menyebarluaskan ajaran agama Budha yang cukup berat itu. Dalam ceritera klasik Cina, sering dijumpai nama Tatmo Cowsu. Nama ini tidak lain yang dimaksud adalah Dharma Taishi sendiri, yang mencipatakan seni beladiri Shorinji Kempo atau Siauw Liem Sie Kung Fu.Falsafah Kempo
Karena seni bela diri kempo waktu itu menjadi sebagian dari latihan bagi para calon Bikshu, dengan sendirinya ilmu itu harus mempunyai dasar falsafah yang kuat. Dengan dilandasi agama Budha, yaitu membunuh dan menyakiti, maka semua KENSHI (pemain Kempo) dilarang menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. Hal ini menjadi doktrin Kempo, bahwa "perangilah dirimu sendiri seblum memerangi orang lain". Berdasarkan doktrin ini mempengaruhi pula susunan beladiri ini, sehingga gerakan teknik selalu dimulai dengan mengelak/menangkis serangan dahulu, baru kemudian membalas. Selanjutnya disesuaikan menurut kebutuhan yakni menurut keadaan serangan lawan. Dharma selalu mengajarkan bahwa disamping dilarang menyerang juga tidak selalu setiap serangan dibalas dengan kekerasan. Sehingga dalam ilmu Kempo itu lahirlah apa yang berbentuk mengelak saja. Cukup menekukkan bagian-bagian badan lawan, kemudian mengunci dan bila terpaksa barulah dilakukan penghancuran titik-titik lemah lawan, berupa tendangan, sikutan, pukulan dan sebagainya. Bentuk yang pertama dikenal sebagai JUHO dan yang berikutnya sebagai GOHO. Setiap kenshi diharuskan menguasai teknik GOHO (keras) dan JUHO (lunak), artinya tidak dibenarkan apabila hanya mementingkan pukulan dan tendangan saja dengan melupakan bantingan dan lipatan-lipatan.Akibat Perang Boxer
Shorinji kempo sendiri mengalami perkembangan pesat di daratan Cina. Pengikutnya semakin banyak dan pengaruhnya semakin besar dalam masyarakat Cina. Di tahun 1900 - 1901, di Cina meletus perlawanan rakyat menentang masuknya Kolonialisme Barat. Pemberontakan di awal abad ke 20 itu akhirnya menjadi gerakan nasional yang disokong Ratu Tze Shi, yang juga ingin membersihkan tanah airnya dari penjajahan Barat. Kolonalisme Barat akhirnya dapat mematahkan perlawanan rakyat Cina dengan menggunakan peralatan perang mutakhir. Sementara rakyat Cina kebanyakan hanya melawan dengna mengandalkan tangan dan kaki saja. perang yang menelan jutaan korban itu terkenal dengan sebutan "Perang Boxer". Penjajah mengejar dan membunuh pengikut Dharma Taishi, organisasinya dilarang, kuil-kuil Shorinji Kempo dirusak, dibakar dan dihancurkan. Bikshu-bikshu yang sempat meloloskan diri ke arah timur dan selatan, lalu mengajarkan aliran Shorinji Kempo kepada pedagang-pedagang dari Okinawan, Taiwan dan Muangthai. Karena tidak teroganisasinya kesatuan, maka penyebaran Shorinji Kempo mulai membentuk seni bela diri baru. Mereka melarikan diri ke Muangthai dengan hanya menguasai teknik GOHO (memukul, menendang dan menangkis) mempengaruhi perkembangan bela diri yang ada di negeri tersebut. Munculah apa disebut Thai Boxing. Ajaran Shorinji Kempo, terutama teknik GOHO, juga mempengaruhi seni bela diri yang ada di Okinawa, Jepun. Maka di Okinawa timbullah seni bela diri yang dinamakan OKINANAWATE yang kemudian dkenal dengan nama KARATE. Mereka yang melarikan diri ke pulau-pulau Jepun lainnya dan menguasai teknik JUHO (lunak) juga mempengaruhi seni bela diri yang ada di daerah-daerah tersebut. Kemudian muncullah seni bela diri JU-JIT-SU, Ju berarti halus-lenting dan fleksibel. Disamping itu lahir pula seni bela diri AIKIDO dan JUDO. Setelah menghilang beberapa waktu lamanya, kempo mulai bangkit kembali setelah perang dunia II, aliran-aliran seni bela diri lainnya tetap bersumber dari Shorinji Kempo sebagai aliran seni beladiri yang tertua.Perkembangan Kempo Selepas Perang Dunia II
Shorinji Kempo baru bangkit kembali di Jepun setelah usainya Perang Dunia II. Dalam waktu yang relatif singkat seni bela diri ini menyebar luas, bukan saja di Jepun tetapi diseluruh dunia. Seorang pemuda Jepun yang bernama SO DOSHIN dikirim ke Cina dalam pasukan ekspedisi tentara Jepun ke Manchuria pada tahun 1928. Tetapi ia tidak sepaham dengan cara-cara penjajahan Jepun, kemudian melarikan diri dari induk pasukannya dan mengembara di daratan Cina. Dalam pengembaraannya ia bertemu dengan pendeta Budha dan akhirnya ia dibawa ke kuil Siaw Liem Sie, yang sudah diperbaiki oleh penerus-penerus Dharma Taishi. Di kuil ini Sho Dosin mempelajari ilmu Shorinji Kempo langsung dibawah asuhan Mahaguru (silang) ke-20 yaitu WEN TAY SUN. Karena kesetiaannya dan penguasaannya yang sempurna terhadap Shorinji Kempo, maka So DosHin diberi penghargaan tertinggi menjadi Maha Guru ke - 21 dan ia memperoleh ijin untuk meninggalkan kuil Shorinji untuk meneruskan ajarannya di daratan Jepun. Tahun 1945, Sho Dosin kembali ke Jepun dan membuka DOJO (tempat latihan) tersendiri. Ia memilih kota TODATSU, yang terletak di propinsi Kagawa di pulau Shikoku, yang kemudian terkenal sebagia pusat Shorinji Kempo. Banyak sekali yang datang ke DOJOnya untuk menjadimurid di sana, bukan saja dari daerah sekitarnya tetapi juga dari daerah-daerah lainnya, bahkan dari luar Jepun (terutama mahasiswa asing yang belajar di Jepun). So Doshin menggembleng murid-muridnya dengan disiplin yang keras seperti yang dialaminya sendiri. Namun di balik penggemlengan fisik dan mental itu, Guru Besar Shorinji Kempo ini tetap menempatkan seni beladiri ini sebagia pengayom hati dan jiwa dengan penuh rasa damai dan welas asih bagi para pengikutnya. Sebab itulah lambang organisasi Shorinji Kempo menggunakan lambang agama Budha, yaitu "Manji" , semacam tanda swastika yang berputar ke kiri, yang berarti "kasih sayang dan kekuatan" yang sesuai dengan doktrin Shorinji. Dalam tindakan sehari-hari sering diartikan sebagai berikut : "Dimana ada kekuatan harus ada kebijaksanaan dan kebijaksanaan harus disertai kebijaksanaan"
