Jumat, 08 Januari 2010

sukhoi




Sukhoi Corporation
Berkas:Sukhoi Company logo.svg
Tipe Perseroan terbatas
Didirikan sebagai OKB-51, 1939
Letak Moskwa, Russia
Tokoh penting Pavel Sukhoi, pendiri
Industri Kedirgantaraan dan pertahanan
Produk Pesawat militer, Pesawat komersiil
Situs sukhoi.org

Sukhoi (bahasa Rusia:Сухой) adalah perusahaan pembuat pesawat tempur militer Rusia. Perusahaan ini didirikan oleh Pavel Sukhoi pada tahun 1939 dengan nama Biro Desain Sukhoi atau dikenal dengan OKB-51, sekarang ini dikenal dengan nama Sukhoi Corporation. Pemerintah Rusia berencana untuk merger Sukhoi dengan Mikoyan, Ilyushin, Irkut, Tupolev, dan Yakovlev, membentuk sebuah perusahaan baru bernama United Aircraft Corporation.[1]

Rusia saat ini mengoperasikan Su-24, Su-25, Su-27, Su-30, dan Su-33. Lebih dari 2000 pesawat sudah diekspor ke luar Rusia. Pesawat tempur Sukhoi sudah dimiliki oleh India, Republik Rakyat Cina, Polandia, Indonesia, Slovakia, Hungaria, Jerman, Syria, Aljazair, Korea Utara, Vietnam, Malaysia, Afganistan, Yemen, Mesir, Libya, Iran, Angola, Ethiopia, Eritrea, dan Peru.

F-16 Fighting Falcon



F-16 Fighting Falcon


Tipe Pesawat tempur
Produsen General Dynamics Lockheed Martin
Pertama terbang 2 Februari 1974
Diperkenalkan 17 Agustus 1978
Status Aktif
Pemakai Amerika Serikat dan 24 negara lainnya
Jumlah dibuat Lebih dari 4.000
Harga satuan US$18,8 juta (1998)
Varian General Dynamics F-16XL Mitsubishi F-2


F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran yang dikembangkan oleh General Dynamics, di Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, dan akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.[1] Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi masih diproduksi untuk ekspor.

F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan belokan pada percepatan 9g.

Pada tahun 1993, General Dynamics menjual bisnis produksi pesawat mereka kepada Lockheed Corporation, yang kemudian menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.


Sejarah

Pada tahun 1960-an, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat menyimpulkan bahwa masa depan pertempuran udara akan ditentukan oleh peluru kendali yang semakin modern. Dan bahwa pesawat tempur masa depan akan digunakan untuk mengejaran jarak jauh, berkecepatan tinggi, dan menggunakan sistem radar yang sangat kuat untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ini membuat desain pesawat tempur masa ini lebih seperti interseptor daripada pesawat tempur klasik. Pada saat itu, Amerika Serikat menganggap pesawat F-111 (yang pada saat itu masih dalam tahap pengembangan) dan F-4 Phantom akan cukup untuk kebutuhan pesawat tempur jarak jauh dan menengah, dan didukung oleh pesawat jarak dekat bermesin tunggal seperti F-100 Super Sabre, F-104 Starfighter, dan F-8 Crusader.

Pada Perang Vietnam, Amerika Serikat menyadari bahwa masih banyak kelemahan pada pesawat-pesawat mereka. Peluru kendali udara ke udara pada masa itu masih memiliki banyak masalah, dan pemakaiannya juga dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Selain itu, pertempuran di udara lebih banyak berbentuk pertempuran jarak dekat dimana kelincahan di udara dan senjata jarak dekat sangat diperlukan.

Kolonel John Boyd mengembangkan teori tentang perawatan energi pada pertempuran pesawat tempur, yang bergantung pada sayap yang besar untuk bisa melakukan manuver udara yang baik. Sayap yang lebih besar akan menghasilkan gesekan yang lebih besar saat terbang, dan biasanya menghasilkan jarak jangkau yang lebih sedikit dan kecepatan maksimum yang lebih kecil. Boyd menganggap pengorbanan jarak dan kecepatan perlu untuk menghasilkan pesawat yang bisa bermanuver dengan baik. Pada saat yang sama, pengembangan F-111 menemui banyak masalah, yang mengakibatkan pembatalannya, dan munculnya desain baru, yaitu F-14 Tomcat. Dorongan Boyd tentang pentingnya pesawat yang lincah, gagalnya program F-111, dan munculnya informasi tentang MiG-25 yang saat itu kemampuan dibesar-besarkan membuat Angkatan Udara Amerika Serikat memulai perancangan pesawat mereka sendiri, yang akhirnya menghasilkan F-15 Eagle.
YF-16 (bawah) dan saingannya, YF-17.

Pada saat pengembangannya, F-15 berevolusi menjadi besar dan berat seperti F-111. Ini membuat Boyd frustrasi dan ia pun meyakinkan beberapa petinggi Angkatan Udara lain bahwa F-15 membutuhkan dukungan dari pesawat tempur yang lebih ringan. Grup petinggi Angkatan Udara ini menyebut diri mereka "fighter mafia", dan mereka bersikeras akan dibutuhkannya program Pesawat Tempur Ringan (Light Weight Fighter, LWF).

Pada Mei 1971, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan laporan yang mengkritik tajam program F-14 dan F-15. Kongres mengiyakan pendanaan untuk program LWF sebesar US$50 juta, dengan tambahan $12 juta pada tahun berikutnya. Beberapa perusahaan memberikan proposal, tetapi hanya General Dynamics dan Northrop yang sebelumnya sudah memulai perancangan dipilih untuk memproduksi prototip. Pesawat mereka mulai diuji pada tahun 1974. Program LWF awalnya merupakan program evaluasi tanpa direncanakan pembelian versi produksinya, tetapi akhirnya program ini dirubah namanya menjadi Air Combat Fighter, dan Angkatan Udara AS mengumumkan rencana untuk membeli 650 produk ACF. Pada tanggal 13 Januari 1975 diumumkan bahwa YF-16 General Dynamics mengalahkan saingannya, YF-17.

Varian

Varian F-16 ditandai oleh nomer blok yang menandakan pembaruan yang signifikan. Blok ini mencakup versi kursi tunggal dan kursi ganda.
F-16 A/B
F-16A Norwegia diatas daerah Balkan.

F-16 A/B awalnya dilengkapi Westinghouse AN/APG-66 Pulse-doppler radar, Pratt & Whitney F100-PW-200 turbofan, dengan 14.670 lbf (64.9 kN), 23.830 lbf (106,0 kN) dengan afterburner. Angkatan Udara AS membeli 674 F-16A dan 121 F-16B, pengiriman selesai pada Maret 1985.

Blok 1
Blok awal (Blok 1/5/10) memiliki relatif sedikit perbedaan. Sebagian besar diperbarui menjadi Blok 10 pada awal 1980-an. Ada 94 Blok 1, 197 Blok 5, dan 312 Blok 10 yang diproduksi. Blok 1 model awal produksi dengan hidung dicat hitam.
Blok 5
Diketahui kemudian bahwa hidung hitam menjadi identifikasi visual jarak jauh untuk pesawat Blok 1, sehingga warnanya diubah menjadi abu-abu untuk Blok 5 ini. Pada F-16 Blok 1, ditemukan bahwa air hujan dapat berkumpul pada beberapa titik di badan pesawat, sehingga untuk Blok 5 dibuat lubang saluran air.
Blok 10
Pada akhir 1970-an, Uni Soviet secara signifikan mengurangi ekspor titanium, sehingga produsen F-16 mulai menggunakan alumunium. Metode baru pun dilakukan: aluminum disekrup ke permukaan pesawat Blok 10, menggantikan cara pengeleman pada pesawat sebelumnya.
Blok 15
Perubahan besar pertama F-16, pesawat Blok 15 ditambahkan stabiliser horizontal yang lebih besar, ditambah dua hardpoint di bagian dagu, radar AN/APG-66 yang lebih baru, dan menambah kapasitas hardpoint bawah sayap. F-16 diberikan radio UHF Have Quick II. Blok 15 adalah varian F-16 yang paling banyak diproduksi, yaitu 983 buah. Produksi terakhir dikirim pada tahun 1996 ke Thailand. Indonesia memiliki varian ini sebanyak 12 unit.
Blok 15 OCU
Mulai tahun 1987 pesawat Blok dikirim ke dengan memenuhi standar Operational Capability Upgrade (OCU), yang mencakup mesin F100-PW-220 turbofans dengan kontrol digital, kemamampuan menembakkan AGM-65, AMRAAM, dan AGM-119 Penguin, serta pembaruan pada kokpit, komputer, dan jalur data. Berat maksimum lepas landasnya bertambah menjadi 17.000 kg. 214 pesawat menerima pembaruan ini, ditambah dengan beberapa pesawat Blok 10.
Blok 20
150 Blok 15 OCU untuk Taiwan dengan tambahan kemampuan yang serupa dengan F-16 C/D Blok 50/52: menembakkan AGM-45 Shrike, AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, dan bisa membawa LANTIRN. Komputer pada Blok 20 diperbarui secara signifikan, dengan kecepatan proses 740 kali lipat, dan memori 180 kali lipat dari Blok 15 OCU.

[sunting] Spesifikasi (F-16C Blok 30)
Orthographically projected diagram of the F-16.
Karakteristik umum

* Kru: 1
* Panjang: 49 ft 5 in (14.8 m)
* Lebar sayap: 32 ft 8 in (9.8 m)
* Tinggi: 16 ft (4.8 m)
* Area sayap: 300 ft² (27.87 m²)
* Airfoil: NACA 64A204 root and tip
* Berat kosong: 18,238 lb (8,272 kg)
* Berat terisi: 26,463 lb (12,003 kg)
* Berat maksimum lepas landas: 42,300 lb (16,875 kg)
* Mesin: 1× Pratt & Whitney F100-PW-220 afterburning turbofan
o Dorongan kering: 14,590 lbf (64.9 kN)
o Dorongan dengan afterburner: 23,770 lbf (105.7 kN)
* Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100 afterburning turbofan
o Dry thrust: 17,155 lbf (76.3 kN)
o Thrust with afterburner: 28,985 lbf (128.9 kN)

Performa

* Kecepatan maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at altitude
* Radius tempur: 340 mi (295 nm, 550 km) on a hi-lo-hi mission with six 1,000 lb (450 kg) bombs
* Jarak jangkau ferri: >3,200 mi (2,800 nm, 4,800 km)
* Batas tertinggi servis: >55,000 ft (15,000 m)
* Laju panjat: 50,000 ft/min (260 m/s)
* Beban sayap: 88.2 lb/ft² (431 kg/m²)
* Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095

Persenjataan

* Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan gatling gun, 511 rounds
* Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7
* Rudal:
o Air-to-air missiles:
+ 6× AIM-9 Sidewinder or
+ 6× AIM-120 AMRAAM or
+ 6× Python-4
o Air-to-ground missiles:
+ 6× AGM-65 Maverick or
+ 4× AGM-88 HARM
o Anti-ship missiles: 4× AGM-119 Penguin
* Bom:
o 2× CBU-87 cluster
o 2× CBU-89 gator mine
o 2× CBU-97
o 4× GBU-10 Paveway
o 6× GBU-12 Paveway II
o 6× Paveway-series laser-guided bombs
o 4× JDAM
o 4× Mk 80 series
o B61 nuclear bomb

Selasa, 05 Januari 2010

Pembom-pembom Raksasa




Di sisi lain dari perang adalah seekor elang, burung besi berwarna perak : si besar dan cantik B-29 Superfortress. Meski harus setengah mati untuk membuat B-29 yang berat ini untuk mengangkasa hingga ketinggian 40.000 kaki, sekali dia di atas sana tidak ada satupun yang sanggup mencapainya atau di kecepatan 350 mil-per-hour, mampu mengejarnya. Bahkan jika ada yang dibuat untuk mendekatinya, pertahanannya yang mumpuni dapat melumpuhkannya. Dipersenjatai dengan banyak peralatan impresif (dengan beberapa masalah yg bikin frustasi), pesawat ini tetap dioperasikan hingga masa perang Korea.


Dengan munculnya mesin jet, desainer-desainer pesawat mulai memikirkan sesuatu yang benar-benar besar. Memikirkan pesawat raksasa kebanyakan terbayang Bomber B-52, dengan 8 mesinnya. tetapi sebelum era B-52 ada bomber raksasa Amerika lainnya: Convair B-36 "Peacemaker"






Seperti B-29 (bukan merek sabun -red), B-52 "Stratofortress" adalah satu mesin terbang yang powerful, raksasa yang berat. Dan pesawat ini masih dirawat hingga kini dan masih dioperasikan.




Bomber-bomber besar bertransformasi menjadi pecahan-pecahan atau bagian dari LEGO dalam piliran para insinyur pada masa perang dingin:

Arthur Kimes menulis: "Soviet waktu itu mengajukan proposal untuk menggabungkan sekumpulan pesawat menjadi sebuah yang benar-benar besar. Seperti mimpi permainan LEGO yang jadi kenyataan. Kemudian di tahun 1950-an USAF punya rencana untuk menggabungkan 3 B-36 (ujung sayap dengan ujung sayap) untuk memperoleh satu sistem yang lebih luas range-nya. Ketika raksasa ini mendekati Uni Soviet masing-masing akan melepaskan bomber tempur yang dibawanya (mungkin F-92 - yang juga tidak pernah dibuat) dan bomber-bomber fighter ini akan meluncur dengabn kecepatan tinggi dan menjatuhkan bom-bomya ke target. B-36 masing-masing akan memisahkan diri dan kembali ke base, dan F-29 akan mencoba terbang ke wilayah terbang sekutu di Turki atau lainnya."

Pesawat-pesawat Terbesar Sepanjang Masa


Selama beberapa ribu tahun benda terbang di langit hanya ada dalam imajinasi saja, dalam cerita-cerita mitos dan cerita anak seperti The Roc dari Kisah Sinbad, Garuda dari Kisah Mahabarata atau lainnya. Setelah era mesin terbang dimulai orang-orang mulai berpikir kenapa tidak membuatnya sangat besar seperti dalam cerita-cerita itu? Dari era KA-70 tahun 1930-an hingga era Antonov AN-225 dari Rusia atau Jumbo Jet Airbus A380 dari Eropa, inilah pesawat-pesawat yang terbesar dalam sejarah umat manusia.Bicara soal pesawat besar berarti bicara mengenai siapa yang seharusnya disebut menjadi yang pertama dalam penerbangan manusia - semua tergantung pada siapa Anda bicara (lihat posting sejarah mesin terbang). Penemu-penemu itu jarang menciptakan sesuatu dari nol. Sukses mereka seringkali adalah hasil dari menggabungkan sukses-sukses lain sebelumnya, atau mempelajari dari kegagalan-kegagalan penemu lainnya. Beberapa kasus, cuma karena keberuntungan belaka.

Monster yang Suka Batuk, Berisik, dan Serem

Wright bersaudara sering disebut-sebut sebagai pionir penerbangan bermesin pertama, tapi Gustave Whitehead, Alexander Feodorovich Mozhaiski, Clement Ader, dan banyak lainnya seharusnya kebagian mendapatkan sebutan itu juga. Siapapun yang bertanggung jawab, tidak lama kemudian langit dipenuhi oleh mesin-mesin ringkih yang suka batuk dan berisik.
Search Aneh-Tapi-Nyata:
Search Aneh-Tapi-Nyata
Rahasia Ngeblog Dapat Duit Di Sini

Terbaru
Loading...
Lihat 25 artikel Terbaru
Top Posts - PostRank

* 10.0 Lidah Api Matahari
* 10.0 Ponsel Aneh Tapi Nyata
* 10.0 Kota-kota Terdingin di Dunia
* 10.0 Ibu Termuda di Dunia Berusia 5 Tahun
* 10.0 Global Warming dan Akibatnya
* 10.0 Jembatan-jembatan Berbahaya di Dunia
* 10.0 Ikan Terbang
* 10.0 Mobil Polisi Yang Eksotis
* 10.0 Konsep Sepeda Motor Masa Depan
* 10.0 Jembatan yang Hidup dan Tumbuh
* 10.0 Tanaman-tanaman Aneh di Muka Bumi
* 9.0 Cat Mobil yang Unik dan Kreatif
* 9.0 Olahraga-olahraga Aneh di Dunia
* 8.6 Manusia-manusia Tercepat di Dunia
* 8.1 Pola Jaring Laba-laba yang Unik

Arsip (275 Artikel)
5 Recent Comments
Loading...
Loading...
Pesawat-pesawat Terbesar Sepanjang Masa

Selama beberapa ribu tahun benda terbang di langit hanya ada dalam imajinasi saja, dalam cerita-cerita mitos dan cerita anak seperti The Roc dari Kisah Sinbad, Garuda dari Kisah Mahabarata atau lainnya. Setelah era mesin terbang dimulai orang-orang mulai berpikir kenapa tidak membuatnya sangat besar seperti dalam cerita-cerita itu? Dari era KA-70 tahun 1930-an hingga era Antonov AN-225 dari Rusia atau Jumbo Jet Airbus A380 dari Eropa, inilah pesawat-pesawat yang terbesar dalam sejarah umat manusia.


Advertorial:TV Satelit Gratis


Bicara soal pesawat besar berarti bicara mengenai siapa yang seharusnya disebut menjadi yang pertama dalam penerbangan manusia - semua tergantung pada siapa Anda bicara (lihat posting sejarah mesin terbang). Penemu-penemu itu jarang menciptakan sesuatu dari nol. Sukses mereka seringkali adalah hasil dari menggabungkan sukses-sukses lain sebelumnya, atau mempelajari dari kegagalan-kegagalan penemu lainnya. Beberapa kasus, cuma karena keberuntungan belaka.



Monster yang Suka Batuk, Berisik, dan Serem

Wright bersaudara sering disebut-sebut sebagai pionir penerbangan bermesin pertama, tapi Gustave Whitehead, Alexander Feodorovich Mozhaiski, Clement Ader, dan banyak lainnya seharusnya kebagian mendapatkan sebutan itu juga. Siapapun yang bertanggung jawab, tidak lama kemudian langit dipenuhi oleh mesin-mesin ringkih yang suka batuk dan berisik.


Perang Dunia Pertama-lah yang merubah mesin-mesin terbang ini dari hobi yang mematikan untuk meraih ketenaran menjadi mesin perang yang benar-benar mematikan. Perang membantu mengembangkan ilmu penerbangan dan kebutuhan akan pesawat yang lebih besar.

Sebuah pesawat monster pada masa itu adalah Ilya Murometz buatan Igor Sikorsky, lanjutan dari pesawat legendarisnya Russky Vitaz, pesawat terbang pertama dengan empat mesin. Tapi Ilya Murometz tidak memulainya sebagai monster di langit. Aslinya didesain sebagai pesawat penumpang mewah dengan penerangan listrik, pemanas, toilet, bahkan lantai kaca, pesawat pembom ini terlihat menawan sekaligus menakutkan bagi penumpang-penumpang kayanya.