Senin, 22 November 2010

Spesies Baru Hutan Papua Nugini







Kelelawar Yoda dari pegunungan Muller Range, Papua Nugini. (Piotr Naskrecki/iLCP/Conservation International)

Kelelawar 'Yoda' dan 200 spesies tanaman serta hewan baru lainnya ditemukan oleh sejumlah peneliti yang bekerja di hutan tropis Papua Nugini. Kelelawar spesies baru ini diberi nama sama dengan Star Wars Jedi, Yoda.

Sejumlah temuan baru tersebut yaitu, kelelawar hidung pipa-Yoda, laba-laba oranye dan kodok seukuran kuku jari diresmikan oleh kelompok Konservasi Internasional yang berpusat di AS. Kelompok ini menemukan berbagai hewan dan tumbuhan ini pada tahun 2009.

Dua puluh empat spesies kodok baru, beberapa spesies laba-laba dan serangga serta sejumlah tanaman jenis baru telah ditemukan di hutan terpencil dekat Nakanai dan pegunungan Muller.

"Ketika kami mendaratkan helikopter di padang rumput pegunungan, mengarahkan lebih dekat pada pemandangan spektakuler ini adalah realitas luar biasa bahwa tidak ada seorang ilmuwanpun yang pernah datang sebelumnya," ujar Stephen Richards, pakar herpetologi dalam sebuah pernyataan.

Richard dan sejumlah rekannya terbang menggunakan sebuah pesawat kecil ke sebuah landasan terpencil untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu sampan, berjalan kaki hingga selanjutnya mereka dijemput dengan menggunakan helikopter untuk mencapai tujuan mereka.

"Perjalanan begitu sulit sehingga tim harus mengirimkan semua makanan dan peralatan ke lokasi lebih awal," ujar kelompok tersebut.

Pegunungan Nakanai belum lama ini telah diusulkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO oleh pemerintah Papua Nugini. Bagaimanapun juga, kelompok konservasi itu mangatakan, masih banyak yang harus dilakukan untuk menyelamatkan hutan-hutan di wilayah ini.

"Berdiri di atas Pegunungan Nakanai, saya dapat melihat perkebunan kelapa sawit yang membentang dan menjulur hingga ke pantai," ujar Richards.

"Ini mengejutkan saya, betapa banyak hutan telah lenyap menjadi ladang minyak sawit. Untunglah keterjalan dataran tinggi telah membatasi kehancurannya, namun apabila orang-orang mulai membangun ruas-ruas jalan, wilayah ini akan lebih mudah diakses." (EpochTimes/sua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar